PEMIMPIN HARAPAN RAKYAT


PEMIMPIN HARAPAN RAKYAT

Kali ini penulis akan menyimpulkan kata pemimpin yang merupakan hal yang sangat tinggi harkat maupun martabatnya. Pemimpin menjadi panutan dan menjadi tuntunan baik dari segi akhlak maupun wibawanya. Kepemimpinan dari seorang manusia yang difirmankan oleh Allah SWT dalam wahyunya dalam Surat Al Baqarah ayat 30 sebagai berikut: “Dan (ingatlah) ketika Tuhan-Mu berfirman kepada malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”, mereka berkata; “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?“ Dia berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Dari awal penciptaannya manusia sudah ditakdirkan menjadi seorang khalifah (pemimpin), baik itu menjadi pemimpin diri sendiri, keluarga, maupun suatu kaum yang akan dipertaanggungjawabkan kelak di akherat nanti. Mulai dari ayat inilah diterangkan bahwa dengan mendapatkan pengetahuan yang cukup, manusia ditunjuk menjadi seorang khalifah. Walaupun diterangkan dari awal manusia diturunkan ke bumi ada yang meragukan akan berbuat kerusakan dan menumpahkan daerah. Pertanyaan selanjutnya adalah “darimana malaikat tahu bahwa manusia akan berbuat kerusakan dan pertumpahan darah (perang) sedangkan Allah SWT belum menerangkannya?” atau “mungkinkah manusia sudah ada sebelum adanya penciptaan ADAM?”. Banyak sekali pertanyaan yang harus dijawab oleh manusia sesuai dengan tingkat pengetahuannya.
Kembali ke seorang pemimpin: di Indonesia sendiri apabila ingin menjadi seorang pemimpin dia harus memiliki jiwa “Bhinneka Tunggal Ika,” kata-kata Mutiara yang dirangkai oleh Mpu Jawa yaitu Tantular, yang menjelaskan akan suatu satu kesatuan dan harus dijaga keutuhan dan kesetaraannya bagi semua rakyatnya. Sedangkan dalam Islam agar menjadi khalifah yang baik telah memiliki figur pemimpin ideal yang menjadi contoh dan suri-tauladan yang baik yaituMuhammad Rasulullah Saw., sebagaimana dalam firman-Nya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. al-Ahzab: 21). Dalam islam ciri-ciri pemimpin adalah:
1)   Siddiq (jujur)/dapat dipercaya;
2)   Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi;
3)   Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;
4)   Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya dengan kemampuan yang mumpuni untuk menjadi seorang pemimpin.
Ditambahkan juga seorang pemimpin menurut Islam adalah: Tauhid, berpegang pada syarikat dan akhlak Islam, Tujuan sesuai dengan syariat Islam dan luas pengetahuannya.
Dalam Al-Quran Allah Swt berfirman: “(Yaitu) orang-orang yang jika Kami Beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. al-Hajj [22]:41).
Pertanyaan selanjutnya, apakah pemimpin Indonesia sudah menerapkan ciri-ciri kepemimpinan baik menurut kepribadian bangsa Indonesia yang dicontohkan oleh Gajah Mada dan Sultan Agung, serta oleh Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW?, dan akankah bangsa Indonesia, bangsa yang besar ini akan mengalami keterpurukan dan kekosongan pemimpin yang sesuai dengan ciri-ciri yang sudah sebutkan diatas.


Referensi
Hartatik, et.al. 2001. Sari-sari piwulangan Basa Jawi Pepak. Surabaya: CV. Pustaka Agung
Purwadi. 2009. Sejarah Sastra Jawa Klasik. Yogyakarta: Panji Pustaka
Purwadi. 2010. Sejarah Asal-Usul Nenek Moyang Orang Jawa. Yogyakarta: Panji Pustaka
Santoso, Imam Budhi. 2010. Nasihat Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Diva Press
Sumarlam. 2006. ”Struktur dan Makna Hubungan Antarunsur dalam Paribasan” dalam jurnal Linguistika Jawa Tahun ke-2, No. 1, Februari 2006.
Subroto, Suro & Tofani, Abi. –.  Mumpuni Basa Jawi Pepak. Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan

Iqbal Nurul Azhar dalam artikel berjudul “Falsafah Kepemimpinan Bangsa dalam Paribasan Jawa (Aksioma Budaya Yang Mulai Ditinggalkan)http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/artikel-bahasa/falsafah-kepemimpinan-bangsa-dalam-paribasan-jawa-aksioma-budaya-yang-mulai-ditinggalkan/, diakses pada tanggal 27 November 2013 pukul 10:46 WIB

http://fosmaiweb.fisip-untirta.ac.id/?p=223, diakses pada tanggal 27 November 2013 pukul 10:46 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar