PENDUDUKAN JEPANG DI MYANMAR

Pada awalnya Myanmar tidak dianggap penting oleh Jepang dalam rangka Imperialismenya. Sikap jepang berubah setelah Aung San dan golongan Thakin datang ke jepang dan meminta jepang untuk menolongnya agar Myanmar memperoleh kemerdekaan. Akhirnya jepang memperoleh manfaat yang sangat besar akan kerjasama yang terjalin diantara mereka. Sekitar bulan Desember 1941 jepang masuk ke Myanmar melalui Tenasserim dan pada penyerangan itu, mereka hanya melakukan pengepungan tanpa melakukan pertempuran. Dalam penyerangan itu banyak orang Thakin membantunya yang mereka kenal dengan “Tiga Puluh Orang Pahlawan.” Pasukan jepang dapat menguasai seluruh wilayah Myanmar pada bulan Mei tahun 1942.

Pendudukan Jepang pada sektor ekonomi
 Perekonomian masyarakat Burma pada masa kedatangan Jepang mengalami kekacauan yang sangat serius. Di bidang perdagangan masyarakat Burma Hilir ke Burma Hulu dan daerah sekitarnya tidak dapat lancar, karena masih menggunakan alat transportasi tradisional. Dengan adanya hal ini menyebabkan banyak mayarakat Myanmar yang menderita kekurangan bahan-bahan kebutuhan sehari-harinya. Hal yang menjadikan penderitaan masyarakat itu adalah jepang mencetak uang “uang pokok pisang” dengan tidak ada nilainya. Kekuarangan bahan-bahan kebutuhan dan percetakan uang kertas yang berlebihan mengakibatkan inflasi yang sangat tinggi dan pengangguran semakin banyak.
Untuk menyelamatkan perekonomian Burma, pemerintah Jepang melakukan program mandiri bagi perusahaan-perusahaan yang ada. Thakin Than Tun melakukan segala daya upaya untuk menjadikan masyarakat petani di Myanmar menjadi maju. Dalam kenyataanya sektor ini sangat menguntungkan untuk kesejahteraan masyarakat Myanmar. Tetapi pemusnahan kereta api, dan alat transportasi lainnya mengakibatkan perbaikan di segala sektor menjadi terganggu.

Pendudukan Jepang pada sektor politik
Pemerinah jepang mendirikan angkatan Tentara Pembebasan Burma (Myanmar) (BIA= Burmese Independence Army) yang digunakan bagi tujuan mereka sendiri. Pada keseluruhan ada golongan yang sangat membenci Inggris yaitu golongan Pongyi dan keanggotaan TPB ini mencapai 30.000 orang. Pada bulan Maret 1942, Jepang mendirikan perkumpulan Baho di bawah pimpinan Thakin Tun Oke yang bertujuan mencoba mengadakan peraturan bagi pasukan TPB itu. Tetapi usaha yang dilakukan oleh Thakin Tun Oke dan Thakin Ba Sein mengalami kegagalan dan golongan Baho hanya berkembang di Rangoon saja.
Pada bulan juni di buentuk instansi kekuasaan pentadbiran pusat jepang kemudian TPB yang sudah tidak disenangi oleh jepang dibubarkan. Kemudian jepang mendirikan badan baru yaitu Angkatan Tentara Pertahanan Burma (BDA= Burmese Defence Army) dan sebagai pemimpinnya adalah Mayor Jenderal Aung San. Ketidakpuasan jepang terhadap pertadbiran  Baho dan memanggil Dr. Ba Maw supaya mengetuai pentadbiran awam di bawah kekuasaan tentara jepang. Kebanyakan kaum nasionalis bekerja sama dengan dengan jepang agar mereka mencapai perjuangan kebangsaan dan menikmati kekuasaan politik. Orang-orang Thakin banyak yang bekerja sama dengan Jepang, kecuali Thein Pe dan Soe.
Thein Pe ke luar negeri yaitu ke india dan Soe menyusun barisan griliya bagi menantang jepang. Kemudian jepang mulai memberikan perhatian pada Myanmar untuk memberikan kemerdekaan burma agar jepang mendapatkan kepercayaan orang-orang myanmar kembali. Tetapi dengan satu syarat yaitu myanmar ikut dalam perang melawan sekutu, maka tanggal 1 agustus 1943, pertadbiran tentara jepang meyerahkan kekuasaannya kepada kerajaan Myanmar. Dan Myanmar mengumumkan perang terhadap Inggris dan Amerika.
Dr. Ba Maw di tunjuk menjadi adipati (kepala negara) dan juga menjadi perdana menteri. Kabinet di bentuk dan mereka bertanggung jawab kepada perdana menteri. Dewan penasehat pun di bentuk untuk memberikan nasehat mengenahi perkara-perkara penting dalam pertadbiran. Pemimpin Thakin yang menjadi menteri negara dalam pertadbiran Ba Maw itu menjadi dangat berpengaruh dan didukung oleh rakyat Myanmar. Dengan berpengaruhnya mereka, maka dengan usaha memperjuangkan kebangsaan Myanmar banyak rakyat mendukung dan rela mati untuk melindungi tokoh pergerakan mereka yaitu Aung San dan Than Tun. Aung San dan Jenderal Ne Win mengubah Angkatan Tentara Pertahanan Burma menjadi Angkatan Tentara Kebangsaan Burma dalam tahun 1943. Angkatan ini diajarkan agar membenci orang Jepang dan menjalankan perang griliya untuk menentang jepang.
Untuk menentang Jepang, golongan Thakin menyusun Liga Pembebasan Rakyat Anti-Jepang dalam tahun 1944, bila jepang benar benar kalah dalam perang itu dan LPARJ menjalankan sabotase yang luas. Dalam bulan Maret 1945, ATKB yang dipimpin oleh Than Tun dan Aung San menyerang Jepang.       
Sumber:
D. G. E. Hall.       . Sejarah Asia Tenggara. Surabaya: Usaha Nasional
Khoo, Gilbert. 1976. Sejarah Asia Tenggara Sejak Tahun 1500. Kuala Lumpur: Penerbit Fajar Bakti SDN. BHD.
Artikel yang berjudul “Myanmar” di akses dari situs www.wikipedia.org pada tanggal 12 April 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar